Saya punya dua Printer Epson C90 dan Epson T11..
Dilihar dari segi fisik dan perawakan sepertinya setali tiga uang.. tidak ada perbedaan, hanya di nama produk dan tutup cartridge.
Tapi entah mengapa dua-duanya punya masalah sama.. yaitu :
1. Paper Pick up tidak mau narik kertas.
2. Tidak mau nyedot tinta. (blink-blink)
Memang murah sih, tapi belum setahun kok dah ngadat.
Kata yang service harga partnya mahal.. bisa 2/3 dari harga printer baru. Saya jadi bingung, nggak dibenarin sayang. Dibenarin mendingan beli yang baru..
Binguuuuuuuuuuuuuuuuung banget.
Mana kerjaan numpuk dan banyak..
Printer ngadat.. pushiiiiing
Custom Search
Tuesday, July 7, 2009
Tuesday, June 16, 2009
The Royal Princess "MANOHARA "
Manohara Odelia Pinot membenarkan suaminya, Pangeran Kesultanan Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry, melakukan tindakan sangat keji kepada dirinya. Tubuh Mano disilet-silet.
"Ya setiap hari. Yang silet-silet, kekerasan seksual, kekerasan lainya. Semua itu benar," kata Manohara.
Mano masih mengalami trauma akibat kekerasan tersebut. Ia pun enggan membeberkan secara lebih detail kekejaman sang suami. "Semua itu masih sangat berdampak pada saya," curhat Mano.
Pengalaman pahit namun berharga telah mengisi kehidupan model cantik Manohara Odelia Pinot. Berbekal pengalaman tersebut, perempuan berusia 17 tahun ini ingin menjadi seorang aktivis.
"Mano mau menjadi aktivis. Mano mau make sure masyarakat kita yang ada di luar sana tetap terjaga," ujar Mano.
Mano menceritakan, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami hal serupa di luar negeri terutama Malaysia. "Most basic human right itu gak didapatkan di sana," tuturnya.
Selain menjadi aktivis, Mano juga berencana untuk kembali lagi ke dunia model. "Ke dunia model, why not?" imbuh perempuan blasteran AS itu sambil tersenyum.
Departemen Luar Negeri (Deplu) mengaku sudah menyampaikan nota diplomatik ke Malaysia terkait kasus yang menimpa Manohara Odelia Pinot.
"Pak Dubes sudah menyampaikan nota diplomatik dan sudah menghubungi Kesultanan," ujar Juru Bicara Deplu Tengku Faizasyah.
Menurut Faiz, Dubes RI di Malaysia bahkan sudah pernah menghubungi langsung pihak Kesultanan Kelantan. Sampai akhirnya terjadi pertemuan antara pihak Kesultanan dengan KBRI.
Pada saat pertemuan itu, kata Faiz, pihak Kesultanan sebenarnya sudah pernah menjanjikan akan mempertemukan Manohara dengan keluarganya. Namun janji itu hingga kini tidak kunjung tercapai.
"Tapi karena Sultan sakit agak lain kejadiannya," imbuh Faiz.
Soal pengakuan Manohara yang menelepon Kedubes di Malaysia tapi tidak ditanggapi, Faiz tidak tahu. Menurutnya bisa saja Manohara pernah menghubungi Kedubes tetapi tidak ditangani oleh yang menerima karena pelayanan di Kedubes sangat banyak.
"Proses melayani WNI di Malaysia dalam jumlah besar sulit juga mengingat apakah ada nama Manohara. Kalau mungkin ke-record bisa dicari," paparnya.
Faiz mengatakan, pihak KBRI di Singapura turut berperan memulangkan Manohara. Petugas KBRI di Singapura membantu pengurusan administrasi Mano, agar bisa keluar dari negeri singa itu.
"Karena diurus administrasinya oleh KBRI di sana. Kalau nggak, tidak bisa keluar dia," katanya.
Manohara kini telah kembali ke Jakarta dijemput ibunya Daisy Fajarina dan kakaknya Dewi Sri Asih dari Hotel Royal Plaza Singapura. Pemulangan Manohara melibatkan pihak kepolisian setempat, FBI, dan pihak KBRI di Singapura.
Menjadi seorang putri seharusnya hidup dalam sebuah kemewahan. Akan tetapi tidak selamanya begitu. Manohara Odelia Pinot mengaku hanya mendapatkan kemewahan semu.
Mano mengaku ia memang sering terlihat tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnya. Tapi perhiasan yang dikenakan saat tampil di publik itu bukan miliknya. Semua hanya dipinjamkan.
"Perhiasan berlian itu punya raja. Mano hanya dipinjami. Pas pulang (dari acara.red), semuanya dilepas lagi sama bodyguard," cerita Mano.
Mano menuturkan pula bahwa dirinya memang benar mendapatkan uang dari pihak kerajaan, namun tidak pernah ia gunakan.
"Sempat dikasihkan 3.000 Ringgit, tapi enggak pernah digunakan. Karena sulit, harus menggunakan perizinan untuk menggunakannya," imbuhnya.
Untuk mendapatkan uang sendiri, Mano pun kemudian membuat kue. "Terus terang saja di sana Mano membuat kue," aku model cantik berusia 17 tahun tersebut.
Tidak hanya terhadap dirinya, Mano juga angkat bicara mengenai sisi lain kehidupan di istana Kelantan.
"Di istana ada semacam waitresses (pelayan) yang satu bulannya hanya digaji 500 Ringgit. Mereka bekerja selama 24 jam," cerita Mano.
"Kalau mereka memecahkan sebuah gelas, mereka harus menggantinya. Maka kalau saya menggunakan uang itu, saya akan memilih untuk membagi-bagikannya kepada mereka," ucap Mano prihatin.
Kisah Manohara Odelia Pinot bak drama. Demikian pula cerita kaburnya model cantik itu dari Kerabat Kesultanan Kelantan saat berkunjung ke Singapura. Agen khusus FBI, Kedubes Amerika Serikat (AS) dan KBRI terlibat hingga Mano berasil bebas.
"Kita memang minta bantuan FBI dan Kedubes AS serta KBRI. Mereka banyak membantu hinga Mano berhasil pulang ke Indonesia," kata pengacara ibunda Manohara.
Kedubes AS dilibatkan sebab Manohara mempunyai paspor sebagai warga negara adidaya itu. Ayah Manohara, George Mann, berkebangsaan AS. Andre Yuli menuturkan, keluarga dan tim pengacara berkoordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI Singapura setelah mendapat informasi dari orang dalam Kesultanan Kelantan, Manohara akan ke Singapura. Manohara ke Singapura bersama kerabat Kesultanan Kelantan untuk menjenguk Sultan Kelantan yang dirawat di negeri Singa tersebut.
Tim pengacara dan Daisy Fajarina sebenarnya akan terbang ke Singapura, Kamis (28/5/2009). Namun rencana ini bocor ke Kelantan. Daisy dan pengacaranya pun lantas menunda. "Akhirnya agar tidak mencolok Ibu Daisy dan Dewi saja yang berangkat ke Singapura Jumat (29/5/2009). Tentu kita tetap koordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI," cerita Yuli Andre.
Manohara berhasil bertemu Daisy di Hotel Royal Plaza Singapura. Mano berhasil kabur setelah memencet-mencet tombol emergency lift hotel saat dipaksa pihak Kesultanan Kelantan untuk dikunci di ruangan raja, di lantai 3 Hotel Royal. Polisi Singapura berdatangan menolong Mano akibat bunyi tombol tersebut.
"Ya setiap hari. Yang silet-silet, kekerasan seksual, kekerasan lainya. Semua itu benar," kata Manohara.
Mano masih mengalami trauma akibat kekerasan tersebut. Ia pun enggan membeberkan secara lebih detail kekejaman sang suami. "Semua itu masih sangat berdampak pada saya," curhat Mano.
Pengalaman pahit namun berharga telah mengisi kehidupan model cantik Manohara Odelia Pinot. Berbekal pengalaman tersebut, perempuan berusia 17 tahun ini ingin menjadi seorang aktivis.
"Mano mau menjadi aktivis. Mano mau make sure masyarakat kita yang ada di luar sana tetap terjaga," ujar Mano.
Mano menceritakan, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami hal serupa di luar negeri terutama Malaysia. "Most basic human right itu gak didapatkan di sana," tuturnya.
Selain menjadi aktivis, Mano juga berencana untuk kembali lagi ke dunia model. "Ke dunia model, why not?" imbuh perempuan blasteran AS itu sambil tersenyum.
Departemen Luar Negeri (Deplu) mengaku sudah menyampaikan nota diplomatik ke Malaysia terkait kasus yang menimpa Manohara Odelia Pinot.
"Pak Dubes sudah menyampaikan nota diplomatik dan sudah menghubungi Kesultanan," ujar Juru Bicara Deplu Tengku Faizasyah.
Menurut Faiz, Dubes RI di Malaysia bahkan sudah pernah menghubungi langsung pihak Kesultanan Kelantan. Sampai akhirnya terjadi pertemuan antara pihak Kesultanan dengan KBRI.
Pada saat pertemuan itu, kata Faiz, pihak Kesultanan sebenarnya sudah pernah menjanjikan akan mempertemukan Manohara dengan keluarganya. Namun janji itu hingga kini tidak kunjung tercapai.
"Tapi karena Sultan sakit agak lain kejadiannya," imbuh Faiz.
Soal pengakuan Manohara yang menelepon Kedubes di Malaysia tapi tidak ditanggapi, Faiz tidak tahu. Menurutnya bisa saja Manohara pernah menghubungi Kedubes tetapi tidak ditangani oleh yang menerima karena pelayanan di Kedubes sangat banyak.
"Proses melayani WNI di Malaysia dalam jumlah besar sulit juga mengingat apakah ada nama Manohara. Kalau mungkin ke-record bisa dicari," paparnya.
Faiz mengatakan, pihak KBRI di Singapura turut berperan memulangkan Manohara. Petugas KBRI di Singapura membantu pengurusan administrasi Mano, agar bisa keluar dari negeri singa itu.
"Karena diurus administrasinya oleh KBRI di sana. Kalau nggak, tidak bisa keluar dia," katanya.
Manohara kini telah kembali ke Jakarta dijemput ibunya Daisy Fajarina dan kakaknya Dewi Sri Asih dari Hotel Royal Plaza Singapura. Pemulangan Manohara melibatkan pihak kepolisian setempat, FBI, dan pihak KBRI di Singapura.
Menjadi seorang putri seharusnya hidup dalam sebuah kemewahan. Akan tetapi tidak selamanya begitu. Manohara Odelia Pinot mengaku hanya mendapatkan kemewahan semu.
Mano mengaku ia memang sering terlihat tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnya. Tapi perhiasan yang dikenakan saat tampil di publik itu bukan miliknya. Semua hanya dipinjamkan.
"Perhiasan berlian itu punya raja. Mano hanya dipinjami. Pas pulang (dari acara.red), semuanya dilepas lagi sama bodyguard," cerita Mano.
Mano menuturkan pula bahwa dirinya memang benar mendapatkan uang dari pihak kerajaan, namun tidak pernah ia gunakan.
"Sempat dikasihkan 3.000 Ringgit, tapi enggak pernah digunakan. Karena sulit, harus menggunakan perizinan untuk menggunakannya," imbuhnya.
Untuk mendapatkan uang sendiri, Mano pun kemudian membuat kue. "Terus terang saja di sana Mano membuat kue," aku model cantik berusia 17 tahun tersebut.
Tidak hanya terhadap dirinya, Mano juga angkat bicara mengenai sisi lain kehidupan di istana Kelantan.
"Di istana ada semacam waitresses (pelayan) yang satu bulannya hanya digaji 500 Ringgit. Mereka bekerja selama 24 jam," cerita Mano.
"Kalau mereka memecahkan sebuah gelas, mereka harus menggantinya. Maka kalau saya menggunakan uang itu, saya akan memilih untuk membagi-bagikannya kepada mereka," ucap Mano prihatin.
Kisah Manohara Odelia Pinot bak drama. Demikian pula cerita kaburnya model cantik itu dari Kerabat Kesultanan Kelantan saat berkunjung ke Singapura. Agen khusus FBI, Kedubes Amerika Serikat (AS) dan KBRI terlibat hingga Mano berasil bebas.
"Kita memang minta bantuan FBI dan Kedubes AS serta KBRI. Mereka banyak membantu hinga Mano berhasil pulang ke Indonesia," kata pengacara ibunda Manohara.
Kedubes AS dilibatkan sebab Manohara mempunyai paspor sebagai warga negara adidaya itu. Ayah Manohara, George Mann, berkebangsaan AS. Andre Yuli menuturkan, keluarga dan tim pengacara berkoordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI Singapura setelah mendapat informasi dari orang dalam Kesultanan Kelantan, Manohara akan ke Singapura. Manohara ke Singapura bersama kerabat Kesultanan Kelantan untuk menjenguk Sultan Kelantan yang dirawat di negeri Singa tersebut.
Tim pengacara dan Daisy Fajarina sebenarnya akan terbang ke Singapura, Kamis (28/5/2009). Namun rencana ini bocor ke Kelantan. Daisy dan pengacaranya pun lantas menunda. "Akhirnya agar tidak mencolok Ibu Daisy dan Dewi saja yang berangkat ke Singapura Jumat (29/5/2009). Tentu kita tetap koordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI," cerita Yuli Andre.
Manohara berhasil bertemu Daisy di Hotel Royal Plaza Singapura. Mano berhasil kabur setelah memencet-mencet tombol emergency lift hotel saat dipaksa pihak Kesultanan Kelantan untuk dikunci di ruangan raja, di lantai 3 Hotel Royal. Polisi Singapura berdatangan menolong Mano akibat bunyi tombol tersebut.
Labels:
love story
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
-
Rizki Rizka Stock Lot Garmen - "Selamat Datang di On Line Store Kami" *MARAKASH SQUARE* *PONDPOK UNGU PERMAI* *BEKASI* *http://r2garmen.blogspot.com* *Pesan* *Email : r2garmen...15 years ago
-
LCD MONITOR - Ada banyak alasan mengapa Monitor LCD semakin banyak dipilih orang. Bukan cuma karena harganya yang semakin murah, namun LCD juga ramah terhadap kesehatan ...15 years ago
-