Custom Search
Warniasih Computer Trading and Service Join 4Shared Now!

Tuesday, June 16, 2009

The Royal Princess "MANOHARA "

Manohara Odelia Pinot membenarkan suaminya, Pangeran Kesultanan Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry, melakukan tindakan sangat keji kepada dirinya. Tubuh Mano disilet-silet.
"Ya setiap hari. Yang silet-silet, kekerasan seksual, kekerasan lainya. Semua itu benar," kata Manohara.
Mano masih mengalami trauma akibat kekerasan tersebut. Ia pun enggan membeberkan secara lebih detail kekejaman sang suami. "Semua itu masih sangat berdampak pada saya," curhat Mano.
Pengalaman pahit namun berharga telah mengisi kehidupan model cantik Manohara Odelia Pinot. Berbekal pengalaman tersebut, perempuan berusia 17 tahun ini ingin menjadi seorang aktivis.
"Mano mau menjadi aktivis. Mano mau make sure masyarakat kita yang ada di luar sana tetap terjaga," ujar Mano.
Mano menceritakan, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami hal serupa di luar negeri terutama Malaysia. "Most basic human right itu gak didapatkan di sana," tuturnya.
Selain menjadi aktivis, Mano juga berencana untuk kembali lagi ke dunia model. "Ke dunia model, why not?" imbuh perempuan blasteran AS itu sambil tersenyum.

Departemen Luar Negeri (Deplu) mengaku sudah menyampaikan nota diplomatik ke Malaysia terkait kasus yang menimpa Manohara Odelia Pinot.
"Pak Dubes sudah menyampaikan nota diplomatik dan sudah menghubungi Kesultanan," ujar Juru Bicara Deplu Tengku Faizasyah.
Menurut Faiz, Dubes RI di Malaysia bahkan sudah pernah menghubungi langsung pihak Kesultanan Kelantan. Sampai akhirnya terjadi pertemuan antara pihak Kesultanan dengan KBRI.
Pada saat pertemuan itu, kata Faiz, pihak Kesultanan sebenarnya sudah pernah menjanjikan akan mempertemukan Manohara dengan keluarganya. Namun janji itu hingga kini tidak kunjung tercapai.
"Tapi karena Sultan sakit agak lain kejadiannya," imbuh Faiz.
Soal pengakuan Manohara yang menelepon Kedubes di Malaysia tapi tidak ditanggapi, Faiz tidak tahu. Menurutnya bisa saja Manohara pernah menghubungi Kedubes tetapi tidak ditangani oleh yang menerima karena pelayanan di Kedubes sangat banyak.
"Proses melayani WNI di Malaysia dalam jumlah besar sulit juga mengingat apakah ada nama Manohara. Kalau mungkin ke-record bisa dicari," paparnya.
Faiz mengatakan, pihak KBRI di Singapura turut berperan memulangkan Manohara. Petugas KBRI di Singapura membantu pengurusan administrasi Mano, agar bisa keluar dari negeri singa itu.
"Karena diurus administrasinya oleh KBRI di sana. Kalau nggak, tidak bisa keluar dia," katanya.
Manohara kini telah kembali ke Jakarta dijemput ibunya Daisy Fajarina dan kakaknya Dewi Sri Asih dari Hotel Royal Plaza Singapura. Pemulangan Manohara melibatkan pihak kepolisian setempat, FBI, dan pihak KBRI di Singapura.

Menjadi seorang putri seharusnya hidup dalam sebuah kemewahan. Akan tetapi tidak selamanya begitu. Manohara Odelia Pinot mengaku hanya mendapatkan kemewahan semu.
Mano mengaku ia memang sering terlihat tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnya. Tapi perhiasan yang dikenakan saat tampil di publik itu bukan miliknya. Semua hanya dipinjamkan.
"Perhiasan berlian itu punya raja. Mano hanya dipinjami. Pas pulang (dari acara.red), semuanya dilepas lagi sama bodyguard," cerita Mano.
Mano menuturkan pula bahwa dirinya memang benar mendapatkan uang dari pihak kerajaan, namun tidak pernah ia gunakan.
"Sempat dikasihkan 3.000 Ringgit, tapi enggak pernah digunakan. Karena sulit, harus menggunakan perizinan untuk menggunakannya," imbuhnya.
Untuk mendapatkan uang sendiri, Mano pun kemudian membuat kue. "Terus terang saja di sana Mano membuat kue," aku model cantik berusia 17 tahun tersebut.
Tidak hanya terhadap dirinya, Mano juga angkat bicara mengenai sisi lain kehidupan di istana Kelantan.
"Di istana ada semacam waitresses (pelayan) yang satu bulannya hanya digaji 500 Ringgit. Mereka bekerja selama 24 jam," cerita Mano.
"Kalau mereka memecahkan sebuah gelas, mereka harus menggantinya. Maka kalau saya menggunakan uang itu, saya akan memilih untuk membagi-bagikannya kepada mereka," ucap Mano prihatin.

Kisah Manohara Odelia Pinot bak drama. Demikian pula cerita kaburnya model cantik itu dari Kerabat Kesultanan Kelantan saat berkunjung ke Singapura. Agen khusus FBI, Kedubes Amerika Serikat (AS) dan KBRI terlibat hingga Mano berasil bebas.
"Kita memang minta bantuan FBI dan Kedubes AS serta KBRI. Mereka banyak membantu hinga Mano berhasil pulang ke Indonesia," kata pengacara ibunda Manohara.
Kedubes AS dilibatkan sebab Manohara mempunyai paspor sebagai warga negara adidaya itu. Ayah Manohara, George Mann, berkebangsaan AS. Andre Yuli menuturkan, keluarga dan tim pengacara berkoordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI Singapura setelah mendapat informasi dari orang dalam Kesultanan Kelantan, Manohara akan ke Singapura. Manohara ke Singapura bersama kerabat Kesultanan Kelantan untuk menjenguk Sultan Kelantan yang dirawat di negeri Singa tersebut.
Tim pengacara dan Daisy Fajarina sebenarnya akan terbang ke Singapura, Kamis (28/5/2009). Namun rencana ini bocor ke Kelantan. Daisy dan pengacaranya pun lantas menunda. "Akhirnya agar tidak mencolok Ibu Daisy dan Dewi saja yang berangkat ke Singapura Jumat (29/5/2009). Tentu kita tetap koordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI," cerita Yuli Andre.
Manohara berhasil bertemu Daisy di Hotel Royal Plaza Singapura. Mano berhasil kabur setelah memencet-mencet tombol emergency lift hotel saat dipaksa pihak Kesultanan Kelantan untuk dikunci di ruangan raja, di lantai 3 Hotel Royal. Polisi Singapura berdatangan menolong Mano akibat bunyi tombol tersebut.

Saturday, June 6, 2009

Monitor LCD

Ada banyak alasan mengapa Monitor LCD semakin banyak dipilih orang. Bukan cuma karena harganya yang semakin murah, namun LCD juga ramah terhadap kesehatan anda jika dibandingkan monitor CRT.

Tahukah anda jika monitor CRT menembakkan elektron 65 sampai 85 kali tiap detiknya? Dan jumlah itu harus dikalikan 3, karena teknology CRT menembakkan 3 spektrum warna (Red, Green dan Blue) secara bersamaan.

Otak anda memang tidak menangkap tembakan elektron tersebut, namun mata anda iya. Semakin lama mata anda menatap komputer, semakin keras kerja mata anda. Itulah yang menyebabkan mata anda mudah lelah jika bekerja di depan monitor CRT dalam kurun waktu lama.

Masalah tersebut tidak ditemui di monitor LCD. Teknology LCD bekerja dengan kristal cair dan cahaya backlight tanpa melibatkan tembakan elektron, sehingga lebih ramah di mata. Bentuknya yang tipis juga membuatnya bisa ditempelkan ke sisi meja. membuat jarak antar layar dan pengguna menjadi lebih jauh. Karena itulah, monitor LCD adalah pilihan tepat jika anda pegawai kantoran yang sering berkutat di depan komputer mengerjakan tugas.

Bicara soal monitor LCD, yang sedang populer dipasaran adalah monitor berlayar lebar. Data terakhir dari DisplaySearch menunjukkan, penjualan monitor layar lebar dikuartal pertama 2007 meningkat 40% dibandingkan kuartal keempat 2006. Bahkan monitor LCD layar lebar 19 inci berhasil menduduki posisi ketiga urutan ukuran paling banyak dibeli di seluruh dunia, menggeser LCD 15 inci layar standar dengan total penjualan 5,8 juta unit (nomor satu dan dua adalah monitor 17 inci dan 19 inci layar standard.

Kecendrungan ini diduga karena konsumen mulai merasakan kelebihan penggunaan monitor layar lebar. Selain karena area pandang yang lebih luas, monitor jenis ini juga lebih ideal untuk menonton filmberformat layar lebar. Produsen monitor sendiri juga berkeinginan memperbesar pengganaan monitor layar lebar karena secara fabrikasi lebih efisien. Jadi jangan heran jika tidak lama lagi akan semakin banyak monitor layar lebar hadir dipasaran.

Daftar Harga monitor LCD:

LG LCD MONITOR
Monitor LCD LG 16" W 1642S (Wide Screen)...Rp 1.300.000
Monitor LCD LG 17" 1753S............................. Rp 1.550.000
Monitor LCD LG 17" 177 WSB (WideScreen).... Rp 1.550.000
Monitor LCD LG 19" L1942SF............................ Rp 2.150.000
Monitor LCD 19" W1942S (Wide Screen)..........Rp 1.800.000

SAMSUNG LCD MONITOR
Monitor LCD Samsung 16" 6339NW..............Rp 1.340.000
Monitor LCD Samsung 17" 733NW (Wide Screen)...Rp 1.590.000
Monitor LCD Samsung 17" 743NX.........Rp 1.590.000
Monitor LCD Samsung 19" 932B+..........Rp 2.190.000

ADVANCE LCD MONITOR
Monitor LCD Advance 15" V1540 Wide Screen..Rp 1.200.000
Monitor LCD Advance 17" V1740 Wide Screen...Rp 1.250.000
Monitor LCD Advance 19" V1930...............Rp 1.470.000

RELION LCD MONITOR
Monitor LCD Relion 15" Wide Screen.............Rp 1.200.000

VIEWSONIC LCD MONITOR
Monitor LCD ViewSonic 17" VA 170W...........Rp 1.550.000

ACER LCD MONITOR
Monitor LCD Acer 16" X163W..............................Rp 1.220.000
Monitor LCD Acer 17" V173W..............................Rp 1.540.000
Monitor LCD Acer 19" X193HQ...........................Rp 1.560.000

*Harga dapat berubah sewaktu - waktu tanpa pemberitahuan

Call : +6281218820969 (Sutan Batipuah)

Wednesday, June 3, 2009

PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

Asas
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "Luber" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asal "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru. Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 9 kali pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan 2009.
Pemilu 1955
Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
• Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu,

• Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

Pemilu 1977-1997
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

Pemilu 1999
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik.
Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.

Pemilu 2004
Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Pergantian kekuasaan berlangsung mulus dan merupakan sejarah bagi Indonesia yang belum pernah mengalami pergantian kekuasaan tanpa huru-hara. Satu-satunya cacat pada pergantian kekuasaan ini adalah tidak hadirnya Megawati pada upacara pelantikan Yudhoyono sebagai presiden.

Pemilu 2009
Pilpres 2009 dijadwalkan akan diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden telah mendaftarkan keikutsertaannya kepada KPU, yaitu Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Soebianto, dan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) menjadi bagian dari rezim pemilu sejak 2007. Pilkada pertama di Indonesia adalah Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara pada 1 Juni 2005.
  • - This blog has been retired. The latest information on Blogger service availability will now be displayed on the Apps Status Dashboard.
    10 years ago
  • Rizki Rizka Stock Lot Garmen - "Selamat Datang di On Line Store Kami" *MARAKASH SQUARE* *PONDPOK UNGU PERMAI* *BEKASI* *http://r2garmen.blogspot.com* *Pesan* *Email : r2garmen...
    14 years ago
  • LCD MONITOR - Ada banyak alasan mengapa Monitor LCD semakin banyak dipilih orang. Bukan cuma karena harganya yang semakin murah, namun LCD juga ramah terhadap kesehatan ...
    14 years ago